RIDHA
Ridha itu bisa digambarkan dengan sesuatu yang Bertentangan dengan nafsu. Jelasnya, yaitu jika ada suatu penderitaan yang menimpa seseorang, dia merasakan dan mengalami penderitaan itu, namun dia ridha , sekalipun dia
membencinya dengan tabiatnya, karena dia akan mendapatkan Pahalanya.
Dalam surah Al-Bayyinah ayat 8:
Artinya: “Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”
Ibnu Khafif berkata, “ridha adalah tenangnya hati dengan ketetapan Allah swt dan keserasian hati dengan apa yang
menjadikan Allah swt ridha dan dengan apa yang dipilih-Nya.”
Ketika Rabi’ah al-Adawiyah ditanya, “bilakah seorang hamba dipandang ridha?” ia menjawab, “apabila baginya
penderitaan itu sama menggembirakannya dengan di anugerah nikmat.”
Abu Ali Ad-Diqaqi r.a, berkata, “bukanlah sesuatu keridhaan jika engkau tidak merasakan cobaan, tetapi keridhaan itu
adalah tidak mempertanyakan hukum dan ketetapan (Allah swt).”
Komentar