MAHABBAH
Ketahuilah bahwa mahabbah (cinta) kepada Allah adalah puncak tujuan dari berbagai macam kedudukan. Setelah
mengetahui perasaan cinta ini, maka tidak ada lagi kedudukan lain kecuali rasa yang muncul itu diiringi dengan rasa yang penuh kerinduan, kesenangan dan ridha. Maqam cinta itu muncul setelah
ianya dihiasi oleh taubat, sabar, zuhud dan lain-lainnya.
Kondisi spiritual mahabbah ini memerlukan syarat, sebagaimana yang pernah ditanyakan kepada Samnun
rahimahullah. Kemudian dia mengatakan, “mahabbah adalah jernihnya cinta dengan disertai mengingat-Nya yang terus-menerus. Karena orang yang mencintai sesuatu ia akan banyak
menyebutnya.”
Firman Allah dalam surah Al-Maidah ayat 54: Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang
kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikanNya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas
(pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui.”
Komentar